|
(Demi IP) |
IPK sangat berguna diawal ketika mencari kerja. IPK akan menjadi
pertimbangan penting oleh tim rekruitmen pegawai. Setelah itu, pada tes
psikologi, tes wawancara, dan sebagainya.
Yang jadi Pertanyaan, kalau IPK kita ngenes apakah bisa sukses?
Nahh! bener tuh.. gimana klo IPK kita payah? apa kita bakal di buang bagai sampah gak bergua?
kalau IPK rendah juga akan kepayahan. karena akan menggambarkan rendahnya kualitas tanggung
jawab mahasiswa terhadap mata kuliah yang diambil, terhadap hidup dan
masa depan. Lalu bagaimana ketika bekerja (bertanggungjawab) terhadap
pekerjaan di perusahaan kelak.
Secara
akademis memang iya IPK adalah sebagai penilaian utama, karena metode penilaian dalam lembaga / dunia
pendidikan ya seperti itu, tapi banyak temen saya yang Nilai / IPKnya
tinggi justru orangnya gak kreatif. jadi banyak yang nganggur karena
sulit cari kerja, tapi tidak sedikit temen saya kreatif menjadi
eksekutif muda dan wirausaha muda sukses mulai dari NOL. Banyak diisi orang
pinter tapi gak kreatif. Pintar saja tidak cukup, tanggung jawab dan kejujuran lah yang lebih penting, namun ya gitu yang mudah jadi penilaian ya IPK itu sendiri..
"IPK tinggi buat Apa?! klo skill aja gak punya" kata legend Tifatul Sembriwiing.
Ibarat kertas dengan coretan atau hitam diatas putih. Yang lebih tinggi IP nya maka lebih pinter secara akademis. Mengapa orang umumnya nganggap demikian? ya karena itu hal paling mudah
buat dilihat dan dinilai, akan lebih repot kalau mau menilai dari sisi
lain,
tapi di dunia kerja setelah masuk maka IP tinggi tidak akan bisa
menjamin apapun, yg lebih terampil yg akan bisa lebih cepat maju, itulah
dunia kerja.
orang yg IP-nya tinggi kalau bukan orangnya memang pintar atau dia orang
yg rajin, dan yg IP-nya rendah kalau nggak bodoh pasti orang yg males..
tentu orang yg nggak pinter tapi rajin lebih layak dapet nilai bagus
daripada g pinter tapi males, nilai perjuangannya kan lebih tinggi yg
nggak pinter tapi rajin.
Tergantung bagaimana dia menjalaninya.
Sumber : Yahoo Answer